LINGKUNGAN
SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
KEUNTUNGAN
DAN KELEMAHAN LINGKUNGAN
Dosen Pembimbing: Pak Fujianto, M.Pd.I
Dosen Pembimbing: Pak Fujianto, M.Pd.I
Oleh: Dumyati
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
A. Latar Belakang
Masih banyak orang beranggapan bahwa media
pembelajaran selalu terkait dengan teknologi tinggi, elektronika, digital dan
biaya mahal contohnya yang kita kenal sebagai media pembelajaran adalah media
cetak, Transparansi, Audio, Slide Suara, Video, Multimedia Interaktif,
E-learning. Namun sesungguhnya hal tersebut merupakan pemikiran yang sempit
dalam memaknai arti dari sebuah media pembelajaran. Media pembelajaran terdiri
dari berbagai macam jenis, dari media pembelajaran yang sederhana dan murah
hingga media pembelajaran yang canggih dan mahal.
Dari mulai rakitan pabrik hingga buatan tangan
para guru itu sendiri, bahkan ada pula yang telah disediakan oleh alam
dilingkungan sekitar kita yang dapat langsung digunakan sebagai media
pembelajaran. Atas dasar pemahaman tersebut diatas maka diharapkan tidak ada
lagi argumentasi yang muncul dikalangan para guru untuk tidak dapat menggunakan
alat peraga oleh karena biayanya mahal. Begitu banyaknya lingkungan disekitar
kita yang dapat digunakan sebagai media alat peraga tanpa perlu biaya mahal.
Beberapa benda dilingkungan kita dapat dimanfaatkan
sebagai sumber belajar, baik yang dimanfaatkan secara langsung, ataupun yang
dirancang terlebih dahulu dan dapat pula dengan cara rekayasa media.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa
pengertian lingkungan sebagai media pembelajaran dan tujuannya?
2.
Apa saja
jenis lingkungan sebagai media pembelajaran?
3.
Apa kelebihan dan kelemahan lingkungan sebagai
media pembelajaran?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Lingkungan
Sebagai Sumber Belajar dan Tujuannya
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI) lingkungan
diartikan sebgai bulatan yang melingkungi (melingkari). Pengertian lainnya yaitu sekalian yang
terlingkup di suatu daerah. Dalam kamus Bahasa Inggris peristilahan lingkungan
ini cukup beragam diantaranya ada istilah circle, area, surroundings, sphere,
domain, range, dan environment, yang artinya kurang lebih berkaitan dengan
keadaan atau segala sesuatu yang ada di sekitar atau sekeliling.
Dalam literatur lain disebutkan bahwa
lingkungan itu merupakan kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan makhluk
hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya serta makhluk hidup lainnya.
Lingkungan itu terdiri dari unsur-unsur biotik (makhluk hidup), abiotik (benda
mati) dan budaya manusia. Lingkungan yang ada di sekitar anak- anak kita
merupakan salah satu sumber belajar yang dapat dioptimalkan untuk pencapaian
proses dan hasil pendidikan yang berkualitas.
Jumlah sumber belajar yang tersedia di
lingkungan ini tidaklah terbatas, sekalipun pada umumnya tidak dirancang secara
sengaja untuk kepentingan pendidikan. Sumber belajar lingkungan ini akan
semakin memperkaya wawasan dan pengetahuan anak karena mereka belajar tidak
terbatas oleh empat dinding kelas, Selain itu kebenarannya lebih akurat, sebab
anak dapat mengalami secara langsung dan dapat mengoptimalkan potensi panca
inderanya untuk berkomunikasi dengan lingkungan tersebut. Kegiatan belajar
dimungkinkan akan lebih menarik bagi anak sebab lingkungan menyediakan sumber
belajar yang sangat beragam dan banyak pilihan. Kegemaran belajar sejak usia
dini merupakan modal dasar yang sangat diperlukan dalam rangka penyiapan
masyarakat belajar (learning societes) dan sumber daya manusia di masa
mendatang. Begitu banyaknya nilai dan manfaat yang dapat diraih dari lingkungan
sebagai sumber belajar dalam pendidikan, bahkan hampir semua tema kegiatan
dapat dipelajari dari lingkungan. Namun demikian diperlukan adanya kreativitas
dan jiwa inovatif dari para guru untuk dapat memanfaatkan lingkungan sebagai
sumber belajar.
Jika pada saat belajar di kelas anak diperkenalkan oleh
guru mengenai tanaman padi, dengan memanfaatkan lingkungan persawahan, anak
akan dapat memperoleh pengalaman yang lebih banyak lagi. Dalam pemanfaatan lingkungan tersebut guru
dapat membawa kegiatan-kegiatan yang biasanya dilakukan di dalam ruangan kelas
ke alam terbuka dalam hal ini lingkungan. Namun jika guru menceritakan kisah
tersebut di dalam ruangan kelas, nuansa yang terjadi di dalam kelas tidak akan
sealamiah seperti halnya jika guru mengajak anak untuk memanfaatkan lingkungan.
Artinya belajar tidak hanya terjadi di ruangan kelas namun juga di luar ruangan
kelas dalam hal ini lingkungan sebagai sumber belajar yang sangat berpengaruh
terhadap perkembangan fisik, keterampilan sosial, budaya, perkembangan
emosional serta intelektual. Anak-anak belajar melalui interaksi langsung
dengan benda-benda atau ide-ide. Lingkungan menawarkan kepada guru kesempatan
untuk menguatkan kembali konsep-konsep seperti warna, angka, bentuk dan ukuran.
Memanfaatkan lingkungan pada dasarnya adalah menjelaskan konsep-konsep tertentu
secara alami. Konsep warna yang diketahui dan dipahami anak di dalam kelas
tentunya akan semakin nyata apabila guru mengarahkan anak-anak untuk melihat
konsep warna secara nyata yang ada pada lingkungan sekitar.
2.
Jenis Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran.
Berbagai jenis lingkungan di sekitar kita memungkinkan untuk
digunakan sebagai sumber dan media pembelajara. Secara umum lingkungan
dikategorikan ke dalam tiga macam yaitu: lingkungan social, lingkungan alam, dan
lingkungan buatan.
a. Lingkungan Sosial.
Lingkungan sosial sebagai sumber dan media pembelajaran,
berkenaan dengan interaksi manusia dengan kehidupan masyarakat, seperti
organisasi social, adap kebiasaan, budaya, system nilai, system religius dan
sebagainya. Karena berkaitan dengan kehidupan masyarakat, maka sering
diistilahkan dengan sebutan studi masyarakat. Studi masyarakat adalah belajar
tentang situasi, perilaku, maupun system social yang ada di lingkungan kita
untuk dijadikan sebagai latihan dan pengalaman supaya dapat dijadikan bekal
menjalani kehidupan.
b.
Lingkungan Alam.
Lingkungan alam berkenaan dengan segala sesuatu yang
bersifat alamiah, seperti keadaan geografis, iklim, suhu udara, musim,
tumbuhan, hewan, sumber daya alam, dan lain-lain. Aspek-aspek lingkungan alam
dapat dipelajari secara langsung oleh siswa karena gejalaalam yang terjadi
relative tetap. Mempelajari lingkungan alam akan mendorong siswa untuk lebih
memahami materi pelajaran secara factual dan dapat menumbuhkan cinta terhadap
alam sekitar, sehingga memunculkan kesadaran menjaga dan memelihara lingkungan
c.
Lingkungan Buatan
Lingkungan buatan merupakan lingkungan yang sengaja dibangun
oleh manusia untuk tujuan-tujuan tertentu yang bermanfaat bagi kehidupan
manusia. Antara lain irigasi, bendungan,
taman nasional, kebun binatang, perkebunan, pembangkit linstrik dan lain-lain.
Berbagai jenis lingkungan yang disebutkan di atas, dapat
dimanfaatkan sebagai media pembelajaran yang relevan dengan materi
pembelajaran. Guru harus pandai menentukan mana yang akan dijadikan sebagai
media pembelajaran. Selain itu penggunaan media lingkungan membutuhkan
kreatifitas dan inisiatif guru, adanya kerjasama antara siswa, orang tua, serta
lembaga-lembaga masyarakat.
Demikian juga penggunaan metode yang akan dilakukan harus
sesuai dengan tujuan dan kompetensi peserta didik. Untuk itu diperlukan metode
yang tepat supaya lingkungan dapat dijadikan sebagai media pembelajaran yang
bermakna bagi siswa. Beberapa metode pembelajaran yang dapat dilaksanakan dalam
menggunakan lingkungan sebagai media pembelajaran.
3.
Beberapa Keuntungan dan Kelemahan
Penggunaan media baik visual, audiovisual, proyeksi maupun
tiga dimensi pada dasarnya memvisualkan vakta, gagasan, peristiwa, dalam bentuk
tiruan dari kondisisebenarnya. Selain media tersebut, sebenarnya guru
dimungkinkan untuk menghadapkan siswa kepada lingkungan yang aktual untuk
dipelajari, diamati ataupun praktek langsung dalam hubungannya dengan proses pembelajaran. Terdapat
beberapa keuntungan yang diperoleh dari kegiatan mempelajari lingkungan dalam
proses pembelajaran, diantaranya:
1.
Menghemat biaya, karena memanfaatkan
benda-benda yang telah ada di lingkungan
2. Kegiatan belajar lebih menarik dan
tidak membosankan siswa sehingga meningkatkan motivasi belajar
3. Hakikat belajar akan lebih bermakna
sebab siswa dihadapkan dengan situasi dan keadaan yang sebenarnya dan bersifat
alami
4. Bahan-bahan yang dipelajari lebih kaya
serta lebih faktualse hingga kebenarannya lebih akurat
5. Kegiatan belajar lebih konfrehensif dan
lebih aktif, dapat diterapkan berbagai cara seperti mengamati,
bertanya/wawancara, pembuktian, mendemonstrasikan, menguji fakta dan lain-lain
6. Lingkungan beraneka ragam sehingga
memungkinkan berbagai sumber belajar (social, alam, buatan)
7. Siswa dapat lebih memahami dan
menghayati aspek-aspek kehidupan yang ada dilingkungan, sehingga dapat
membentuk pribadi yang dapat memiliki kecakapan menghadapi lingkungan (live
skill).
Berbagai bidang studi yang dipelajari
siswa hampir biasa dipelajari dari lingkungan seperti ilmu social, ilmu alam,
bahasa, kesenian, budaya, ketrampilan, olahraga, kependudukan dan lain-lain.
Namun meskipun demikian, lingkungan
yang dijadikan subagai media pembelajaran terdapat beberapa kelemahan,
diantaranya:
1. Terkadang jadi salah sasaran (tujuan
tidak tercapai) karena siswa lebih berkesanmain-main kecakapan berkaitan dengan
belajarnya, bagi masyarakat merasa terbantu karena ikut kegiatan yang
diprogramkan oleh masyarakat tersebut. Misal siswa membantu melayani posyandu, kebersihan
lingkungan, gotong royong, perbaikan fisik maupun non fisik.
2. Membutuhkan waktu yang cukup leluasa
3. Kurangnya pemahaman guru dalam memanfaatkan lingkungan untuk
media pembelajaran, dll
Kelemahan di atas sebenarnya dapat diatasi dengan cara-cara
sebagai berikut:
1. Membuat perencanaan yang lebih matang
2. Menentukan tujuan yang jelas
3. Menentukan cara dan teknik siswa dalam mempelajari
lingkungan
4. Menentukan apa yang harus dipelajari
5. Menentukan cara memperoleh informasi
6. Mencatat hasil yang diperoleh
7. Memberikan pelatihan-pelatihan pembelajaran kontekstual.
Kesimpulan
Pemanfaatan lingkungan sebagai media
pembelajaran lebih bermakna disebabkan para siswa dihadapkan langsung dengan
peristiwa dan keadaan yang sebenarnya secara alami, sehingga lebih nyata, lebih
faktual, dan kebenarannya dapat dipertanggung jawabkan. Disamping itu, guru
juga berharap siswa akan lebih akrab dengan lingkungan sehingga menumbuhkan
rasa cinta akan lingkungan sekitarnya
Lingkungan sebagai media pembelajaran
dikelompokkan menjadi tiga yaitu lingkungan sosial, lingkungan alam, dan
lingkungan buatan. Dengan cara yang tepat dan persiapan yang matang, semua
jenis lingkungan bisa dimanfaatkan secara maksimal.
Pandangan sempit tentang pembelajaran di dalam
kelas saja harus dihilangkan karena pelajaran diluar kelas akan memperkaya
pengetahuan siswa dan lebih memotivasi mereka dalam bidang studi yang sedang
dipelajari.
REFERENSI
Arsyad Azhar, “Media Pembelajaran” , PT.Raja
Grafindo Persada, Jakarta:2006
Sudjana Nana, “Media pengajaran penggunaan dan pembuatannya”,
Sinar Baru, Bandung:1997
ekohs.wordpress.com/…/lingkungan-sebagai-sumber-dan-media-pembelajaran/
Teknologi Pendidikan
, Rasail Media Group, Semarang, 2008; Nana Sujana, DR.,
Ahmad Rivai, Drs.,
Media Pendidikan
, Raja Grapindo Persada, Jakarta,Ratna Wilis Dahar, DR.,
Teori-Teori Belajar
, Erlangga, Jakarta, 1989. Nur Indriyanto, DR., dan Bambang
Supomo, M.Si.,
sama kaya makalahku........................
BalasHapus